Sumber:pixabay |
1. Meningkatkan kemampuan menulis
Bisa dilakukan dengan mengikuti kelas-kelas menulis baik luring maupun daring, baik gratis atau berbayar. Bisa juga secara autodidak dengan menambah jam tayang menulis (practice makes perfect), mempelajari PUEBI, atau dengan menambah kosakata lewat KBBI dan Tesaurus.
2. Mencoba genre tulisan baru
Menulis genre baru dapat mempertajam kemampuanmu menulis karya fiksi. Siapa tahu, kamu yang selama ini belum menemukan genre tulisan yang paling kamu kuasai akan menemukannya di tahun ini.
3. Punya jadwal dan target menulis
Jika kamu masih menulis berdasarkan mood, kamu bisa mulai mencoba untuk meluangkan waktu khusus untuk menulis, tentunya tergantung tingkat kesibukan kamu ya. Meluangkan waktu dan menunggu waktu luang tentu akan memberikan efek yang berbeda. Selain itu kamu juga mulai bisa menyusun target, mau menulis apa dengan batas waktu berapa lama. Membuat daftar yang teratur akan membantumu menyelesaikan tulisan tepat waktu.
4. Mulai branding diri sebagai penulis
Mungkin masih ada rasa malu, mungkin merasa tulisan kita cukup kita yang membaca. Ayo! Berhenti berpikir seperti itu dan mulai aktif menunjukkan diri sebagai penulis di media sosial misalnya. Mulailah percaya diri memublikasikan karya-karyamu, buku-buku apa saja yang ada tulisanmu di dalamnya. Kalau kita saja tidak mencintai apa yang kita tulis, bagaimana orang lain bisa ikut jatuh cinta?
5. Mengikuti event dan lomba menulis
Mengikuti kompetisi bisa jadi cara paling efektif untuk menguji tulisanmu. Jangan memikirkan menang kalah karena itu hanya bonus. Sebisa mungkin buat catatan event atau lomba apa yang ingin diikuti, tenggat waktunya, dan tentu penyelenggaranya.
6. Membuat buku solo
Bagi yang sudah sering mengikuti event dan lomba menulis, mungkin kamu bisa menantang diri untuk menelurkan buku solo. Bisa lewat penerbit indie atau cobalah penuh persiapan untuk mengirimkan naskahmu ke penerbit mayor.
7. Mengatur keuangan untuk jatah menulis
Tidak bisa dipungkiri, mempertajam skill menulis tentu membutuhkan modal. Misalnya saja untuk mengikuti kelas menulis atau membeli buku hasil event (walau tidak wajib, tapi membaca karya teman-teman lain, dan melihat bagian mana dari tulisanmu yang diedit oleh penerbit dapat membantu meningkatkan skill menulismu). Ilmu itu tidak selamanya bisa didapatkan dengan cuma-cuma, dan menghargai jerih payah orang yang mau berbagi ilmunya juga merupakan hal baik, bukan?
Post a Comment