Oleh: Bang Dani
(@opinibangdani)
Menulis adalah sebuah pekerjaan untuk menyambung usia. Usia pengetahuan demi masa depan, dunia harus tetap stabil dengan adanya penyampaian keilmuan yang kontinu. Menulis merupakan kegiatan memasuki dunia yang unik, keunikannya sebab menulis berkaitan dengan dunia objektif maupun subjektif secara bebarengan.
Objektif karena dalam kegiatan menulis diikat dengan aturan atau kaidah penulisan, jika pada sebuah tulisan tidak mengikutinya maka dianggap kurang baik hasil karya tersebut. Tetapi meskipun dengan kaidah yang telah dipatok baku, ciri khas penulis tetap melekat pada setiap rangkaian kata demi kata. Meski berpola sama, tapi akan memiliki output yang berbeda.
Dua sisi (objektif dan subjektif) dapat diketahui dari setiap karya, dapat dilihat pada banyak buku yang telah terbit. Jika kita meresapi tiap-tiap apa yang ditulis dalam buku-buku itu, semestinya akan menemukan kekayaan pada dunia menulis. Kaya dan sarat akan makna yang terkandung didalamnya.
Meresapi sebagai wujud belajar kreativitas menulis itu merupakan suatu hal yang sangat penting, dengan mengetahui kreativitas menulis kita pastinya akan bertambah pengetahuan dan wawasan tentang seputar dunia menulis. Penulis memang harus selalu belajar dan belajar, bagi penulis yang berhenti belajar dan merasa telah mahir, sejatinya akan menenggelamkan dirinya sendiri di masa mendatang, sebab semakin menurun kualitas menulis yang dimiliki karena tidak dibarengi dengan proses belajar menulis.
Salah satu hal yang sangat penting bagi penulis selain terus berlatih adalah untuk selalu belajar dan upgrade kemampuan dalam menulis itu sendiri, demi sebuah karya yang dihasilkan untuk menjadi lebih baik. Lalu sampai kapan belajar menulis ini dilakukan?
Jawaban yang pasti adalah "selamanya". Sepanjang hidup semangat harus tetap membara untuk dapat mempertahankan spirit menulis, dengan berbagai halang rintang yang senantiasa membentang menjulang. Spirit literasi harus dipertahankan beriringan dengan tuntutan zaman yang selalu berkembang tanpa ada ujungnya.
Dorongan ambisi yang kuat untuk selalu belajar sangat mungkin memberikan kesempatan besar bagi timbulnya ide dan pemikiran yang kreatif. Kemajuan dan perkembangan era saat ini, menuntut kita untuk menyikapi dengan bijaksana dan kreatif, bagi penulis yang selalu update memungkinkan untuk memunculkan ide-ide kreatif, dan tidak akan tenggelam pada arus perkembangan dan kemajuan.
Ketekunan belajar juga membuat seseorang untuk tetap menjadi orang yang produktif, penulis yang berjiwa produktif tidak akan pernah terdiam untuk menunggu datangnya ide, tetapi akan selalu mencari cara untuk menemukan ide-ide baru yang dapat menginovasi. Terkadang jika seorang penulis menemukan ide ditengah kesibukan yang sedang dijalani, mereka akan mencari akal untuk tetap menulis ditengah kesibukan itu.
Tulungagung, 23 November 2021
sumber gambar:pixabay.com
Tentang Penulis:
Bang Dani nama panggilan yang kerap kali dilontarkan teman-teman pada penulis. Bang Dani kini sedang menapaki perjuangan sebagai mahasiswa semester akhir jurusan Tadris Matematika di UIN SATU Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Untuk dapat terhubung dengannya segera follow dan DM di akun instagramnya @opinibangdani
Post a Comment